Minggu, 05 Desember 2010

DEMOKRASI TERPIMPIN

DEMOKRASI TERPIMPIN
Pada tanggal 22 April 1959 presiden sukarno menganjurkan kepada dewan konstituante menetapkan UUD 1945 sebagai UUD RI. Usul presiden mendapat tanggapan dari anggota konstituante,lalu diadakan pemungutan suara yang dilakukan sebanyak tiga kali. Konstituante mengalami jalan buntu, maka tanggal 3 Juni 1959 konstituante di istirahatkan. Presiden sukarno mengajak cabinet dewan nasiona; dan beberapa tokoh partai besar untuk bermusyawarah. Akhirnya sepakat untuk kembali ke UUD 1945,makka pada tanggal 5Juli 1959 presiden sukarno mengeluarkan dekrit
Setelah dekrit disusunlah program kerja baik melalui kabinet baru dan usaha lainnya terutama mengenai:
1. Mengamankan situasi dalam negri
2. Melengkapi sandang pangan dan kebutuhan lainnya
3. Mengembalikan irian barat ke wilayah Indonesia
Pengembalian irian barat kewilayah Indonesia telah di gantikan secara lebih intensif setelah setelah dekrit presiden,baik secara diplomatis maupun secara militer yang akhirnya dapat diselesaikan berkat bantuan PBB
Dengan selesainya masalah irian barat masuk kembali kewilayah irian Indonesia, maka selesai pula masalah dalam negri yang sejak lama belum dapat di selesaikan. Namun setelah satu masalah dapat diselesaikan muncul masalah baru yang lebih parah yang berkaitan hingga meletusnya peristiwa G30S/PKI.
Kebangkitan PKI kembali ke Indonesia ternyata tidak mendapat halangan dari pemerintah, sehingga pada pemilu 1995 PKI dapat memperoleh suara no 4 terbanyak. Hal ini member peluang bagi kaum komunis untuk kembali bermain di atas permukaan kekuasaan untuk melancarkan aksi-aksinya dalam usaha untuk merebut kekuasaan pemerintah di Indonesia
Setelah dekrit presiden 5 juli 1955,PKI mendapat angin untuk berperan aktif dalam mendukung ide presiden sukarno untuk masyarakat dan menerapkan ajaran NASAKOM- nya.melalui nasakom ini PKI cepat berkembang keseluruh tingkat kehidupan dan keseluruh daerah di Indonesia.
Setelah berkembang luas di seluruh Indonesia dan di seluruh tingkat kehidupan masyarakat, dilakukan langkah berikutnya oleh PKI yaitu menghancurkan lawan-lawan politiknya satu persatu. Setelah seluruh kekuatan politik dapat dikuasai, mereka mengalihkan sasaran kedalam tubuh ABRI, kemudian dilakukan tindakan akhir dengan merebut kekuasaan pemerintah melalui tindakan yang kejam dengan membunuh perwira-perwira tinggi ABRI, kemudian merebut kekuasaan pemerintah serta membentuk pemerintah baru di Indonesia dengan ‘ dewan revolusinya ‘ sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan komunis.
Pendidikan, komunikasi, massa dan budaya pada tahun 1950-an mengalami perkembangan. Dan pada tahun 1962 sistem pendidikan di SMA mengalami perubahan. Pendidikan pada saat itu mereka di persiapkan untuk memasuki perguruan tinggi, dan bukan untuk terjun dalam masyarakat selesai pendidikan SMA
Sejak tahun 1959 disusun suatu rencana pengajaran yang di sebut dengan sapta usaha utama. Mengenai komunikasi massa surat kabar dan majalah yang tidak bersedia dengan irama Demokrasi terpimpin, harus menyingkir dan tersingkir. Persyaratan untuk mendapatkan surat ijin terbit di perketat.

PENINGGALAN SEJARAH

A. BENTUK-BENTUK PENINGGALAN SEJARAH
peninggalan sejarah artinya warisan masa lampau yang mempunyai nilai sejarah,peninggalan sejarah membantu kita mengetahui apa yang terjadi di masa lampau.
ada bermacam-macam bentuk peninggalan sejarah, peninggalan sejarah bisa berupa posil, peralatan dari masa lampau, prasasti, patung, bangunan, naskah/ tulisan, dan cerita atau hikayat
1.fosil
fosil adalah sisa-sisa tulang belulang manusia dan hewan atau tumbuhan yang membatu,tulang belulang dan tumbuhan itu berasal dari masa purba, mereka tertanam dari lapisan tanah. umumnya fosil-fosil ini sudah berumur jutaan tahun.dari fosil ini kita bisa mengetahui kehidupan pada jaman purba.
2. PERALATAN DARI JAMAN DULU
ada banyak peninggalan berupa peralatan yang dipakai pada jaman dahulu. peralatan itu di pakai untuk berburu, menangkap ikan, dan beratni. ada peralatan yang terbuat dari tulang,batu, dan logam. dari peningggalan-peninggalan ini kita bisa tahu kehidupan dan jenis pekerjaan orang pada masa lampau
3.PRASASTI
prasasti adalah tulisan-tulisan dari masa lampau,tulisan ini di tulis pada batu,emas, perak, perunggu, tembaga, tanah liat, atau tanduk binatang.
prasasti umumnya berisi cerita tentang suatu kerajaan. dari prasasti kita bisa informasi tentang silsilah raja, perjanjian antar kerajaan, hukum suatu kerajaan, agama yang di anut raja dan sebagainya.
4. PATUNG
5. BANGUNAN
bangunan yang mempunyai nilai sejarah antara lain candi, gedung, tempat ibadah, benteng, istana, tugu, dan makam.
B. MACAM-MACAM CERITA RAKYAT
ada beberapa macam cerita rakyat misalnya:legenda, mitos, dongeng, fabel, dan sage.
legenda adalah cerita terjadinya suatu tempat, legenda tidak dianggap suci karena tidak di anggap dewa.contoh legenda antara lain:
a. cerita terjadinya gunung tangkuban perahu di jabar
b. cerita asal usul nama banyu wangi di jawa timur
c. cerita terjadinya rawa pening di jateng
d. cerita terjadinya danau toba di sumut
mitos adalah cerita yang dipercaya benar-benar terjadi dianggap suci memiliki tokoh dewa. contohnya: asal usul candi prambanan, asal usul selat bali,dan putri buruti siraso.
dongeng adalah cerita yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata
fabel termasuk cerita rakyat
sage adalah cerita tentang tokoh kepahlawanan.

TEKNOLOGI, KOMUNIKASI DAN TRANSPOPRTASI

A.pengertian teknologi
teknologi ada hubungannya dengan kata"teknik".kata teknik artinya cara atau metode.teknologi disini berarti keseluruhan sarana atau alat yang di gunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan manusia.misalnya, manusia membutuhkan hiburan.televisi menyediakan hiburan yang di butuhkan manusia,televisi yang ditonton menghasilkan gambar dan suara.ada beberapa macam teknologi yang diciptakan manusia diantaranya:
perkembangan teknologi produksi
ada beberapa macam proses produksi diantaranya:
1. macam-macam psoses produksi
proses produksi dimulai dari menyiapkan bahan baku, bahan baku biasanya berupa kekayaan alam.bahan baku adalah bahan pokon atau untuk membuat barang
2. teknologi produksi disekitar kita
manusia selalu mengembangkan peralatan untuk membuat barang.oleh karena itu,kita mengenal ada dua macam teknologi produksi yakni:teknologi produksi sederhana dan teknologi produksi modern.teknologi produksi sederhana di gunakan orang-orang pada zaman dulu peralatan yang di gunakan juga masih tradisional tidak menggunakan mesin,orang-orang pada zaman sekarang menggunakan teknologi modern.para petani pada jaman dulu juga mengolah tanah menggunakan bajak yang ditarik kerbau atau sapi,pada masa sekarang petani sudah menggunakan mesin traktor untuk membajak sawah.teknologi yang digunakan mempengaruhi hasil kerja atau hasil produksi.keuntungan orang menggunakan teknologi modern adalah hasilnya lebih banyak,bentuk dan mutunya sama,dan waktunya lebih cepat.
B.PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
1. teknologi komunikasi jaman dulu
orang-orang jaman dulu sudah menggunakan alat-alat komunikasi.tentu alat-alatnya tidak secanggih sekarang.pada jaman dulu, orang menggunakan alat kentongan,tali,teliksandi,surat,dan kurir untuk berkomunikasi.
2. teknologi komunikasi saat ini
pada dasarnya cara berkomunikasi itu ada dua macam, yaitu komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung.jaman sekarang,kita dapat berkomunikasi melalui surat, telegram, telepon,handy talkie,pager,TV, internet, koran, dan majalah.
C. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI
alat atau sarana transportasi yang di gunakan dewasa ini terdiri dari transportasi darat, trasportasi air, dan transportasi udara
1. transportasi darat
alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke yang modern. pada jaman dulu orang berjalan kaki untuk pergi kesuatu tempat. seiring perjalanan waktu manusia akhirnya memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta, keledai, kuda, gerobak yang di tarik lembu, dan kereta kuda sebagai alat transportasi.sekarang, ada bermacam-macam alat transportasi. alat transportasi dewasa ini antara lain sepeda,sepeda motor,bajaj, mobil, bus, truk, kereta api dan sebagainya,alat transportasi ini berkembang dari bentuk yang sederhana

Rabu, 01 Desember 2010

PENDEKATAN DAN METODE/MODEL PEMBELAJARAN PKN SD

BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Setiap guru berkeinginan agar kegiatan pembelajran yang dilakukannya berhasil dengan baik dan membawa dampak pembelajaran yang signifikan bagi para siswanya. Agar harapan tersebut bisa diwujudkan dengan baik, sudah barang tentu guru harus memahami secara mamadai apa pendekatan dan metode/model pembelajaran yang tepat yang akan digunakan. Penentuan pendekatan dan metode pembelajaran Pkn SD merupakan salah satu factor penentu dalam mendukung keberhasilan pembelaajran PKn, disamping itu factor-faktor lainnya seperti keadaan siswa, dukungan sarana dan prasarana pembelajaran dan sebagainya.
Pendekatan berhubungan erat dengan strategi, metode dan teknik pembelajaran. Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran.Sedangkan strategi adalah serangkaian rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk tujuan tertentu. Metode adalah upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam kegiatan yang nyata untuk mencapai tujuan secara optimal. Sedangkan teknik pembelajaran adalah cara-cara operasional untuk melaksanakan metode pembelajaran. Selain itu seorang guru harus mengetahui dan memahami model-model pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang) merancang bahan-bahan pembelajaran,dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.
RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan diuraikan dibatasi pada rumusan-rumusan berikut:
1. Bagaimana konsep dan prinsip pendekatan pembelajaran ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip dalam penentuan pendekatan pembelajaran?
3. Bagaimana cirri-ciri model pembelajaran ?
TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep dan prinsip pendekatan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam penentuan pendekatan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui cirri-ciri model pembelajaran.
BAB II
PENDEKATAN DAN METODE/MODEL PEMBELAJARAN PKN SD
A. Konsep dan prinsip pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan guru atau dosen dalam menciptakan suasana atau situasi siswa belajar.Tujuan utama pembelajaran adalah agar siswa belajar.Sukmadinata (2007) mengatakan bahwa belajar merupakan proses mental yang dinyatakan dalam berbagai perilaku,baik perilaku fisik-motorik maupun psikis.Meskipun suatu kegiatan belajar merupakan kegiatan fisik-motorik (keterampilan),tetapi didalamnya terdapat kegiatan mental, namun kegiatan pisik-motoriknya lebih banyak dibandingkan dengan proses mentalnya.Pada kegiatan belajar yang bersifat psikis, seperti belajar intelektual, sosial-emosi, sikap, perasaan, nilai, segi fisik-motoriknya sedikit, sedangkan segi psikis atau mentalnya lebih banyak.Aspek-aspek perkembangan tersebut, biasa dibeda-bedakan tetapi tidak bisa dipisah-pisahkan secara jelas.Suatu aspek selalu ada kaitannya dengan aspek yang lainnya.
Peningkatan kualitas belajar mengajar merupakan suatu keniscayaanyang harus diwujudkan oleh guru.Kualitas belajar mengajar yang baik akan mendorong tercapainya hasil belajar yang memadai dan bermakna bagi siswa. Daalam konteks ini perlu diketahui dan dipahami oleh guru adanya sejumlah prinsip pembelajaran yaitu (a) perhatian dan motivasi; (b) keaktifan; (c) keterlibatan langsung; (d) pengulangan; (e) tantangan; (f) balikan dan penguatan, dan (g) perbedaan individual.
Prinsip perhatian dan motivasi
Perhatian, dalam konteks pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktifitas-aktifitas belajar. Sedangkan motivasi berhubungan erat dengan minat. Motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan model pembelajaran. Motivasi belajar akan timbul lebih tinggi manakala siswa memiliki perhatian yang tinggi dalam kegiatan belajar. Sebaliknya motivasi siswa akan rendah manakala siswa kurang memiliki perhatian dalam kegiatan belajar.
Prinsip keaktifan
Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap pembelajaran.
Prinsip keterlibatan langsung
Setiap individu harus terlibat langsung untuk mengalaminya,bahwa setiap kegiatan belajar harus melibatkan diri setiap individu
Prinsip pengulangan
Dalam kaitan ini perlu dicermati dalil pembelajaran yang dikemukakan oleh Edward Thorndike tentang law of learning, yaitu law of effect, law of exercise, and law of readniss.
Prinsip Tantangan
Pembelejaran harus memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk mencari dan menemukan konsep, teori, generalisasi, serta dalil dalam kegiatan pembelajaran. Dengan akses seperti itu, siswa akan tertantang untuk menemukan konsep, teori, generalisasi, dan dalil-dalil tersebut.
Prinsip balikan
Siswa akan belajar lebih semangat dan giat jika mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil belajar yang baik, tentu saja bagi siswa merupakan balikan yang menyenangkan sehingga akan semakin menopang semangat belajar siswa.
Prinsip perbedaan individual
Setiap individu memiliki perbedaan baik secara psikis maupun fisik-motorik, karena penting bagi guru untuk memahami perbedaan-perbedaan tersebut.
Pendekatan pembelajaran
Pendekatan berhubungan erat dengan strategi, metode dan teknik pembelajaran. Untuk memahami pengertian pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran tersebut, berikut akan diuraikan pengertian konsep-konsep tersebut.
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Sedangkan strategi adalah serangkaian rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk tujuan tertentu (a plan of operation achieving something) . Metode adalah upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam kegiatan yang nyata untuk mencapai tujuan secara optimal (a way in achieving something). Sementara itu, teknik pembelajaran adalah cara-cara operasional untuk melaksanakan metode pembelajaran.
Secara umum pendekatan pembelajaran dibagi atas 2 (dua) :
1. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center)
2. Pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada guru (teacher center)
Dalam pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa ,menempatkan siswasebagai subyek belajar atau pelaku utama dalam kegiatan pembelajaran. Siswa lebih dominan dan aktif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan guru memfasilitasi jalannya kegiatan pembelajaran tersebut dengan baik atau bertindak sebagai fasilitator pembelajaran. Sementara itu, pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada guru menempatkan siswa sebagai objek pembelajaran, karenanya siswa dalam posisi yang pasif. Hal ini terjadi karena guru sangat dominan atau pelaku utama dalam pembelajaran.
B. Prinsip-prinsip dalam penentuan pendekatan pembelajaran
Agar pembelajaran yang dilaksanakan berjalan dengan baik, maka penting bagi guru untuk memperhatikan secara cermat beberapa prinsip dalam penentuan atau pemilihan pendekatan pembelajaran, yaitu:
Menentukan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), baik diri siswa saat ini maupun saat yang akan datang.
Menggunakan metode dan media yang bervariasi
Menggunakan pendekatan dan metode yang menempatkan siswa sebagai subjek atau pelaku belajar.
Memberikan pengalaman yang kaya, baik pengalaman mendapatkan, mengolah, dan mengembangkan,mengaplikasikan pengetahuan, teori dan konsep-konsep, maupun memecahkan masalah serta menenukan dan menghasilkan hal-hal baru.
Keseimbangan antara belajar teori dan praktek, di kelas, di luar kelas dan di lapangan.
Keseimbangan antara belajar secara klasikal, kelompok dan individual.
Memprioritaskan suasana pembelajaran yang aktraktif, motivated, koperatif dan bersahabat.
Kompetisi lebih diarahkan pada kompetisi dengan dirinya sendiri, kompetisi dengan orang lain secara sehat dan bersahabat dan tetap dalam suasana koperatif.
C. METODE/MODEL PEMBELAJARAN PKN
Model diartikan sebagai representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan menonjolkan unsure-unsur terpenting fenomena tersebut. Menurut Aubrey Fisher (dalam Mulyana, 2001) Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsure, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Denagn kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan.
Menurut Joyce dan Weil (1980) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ciri-ciri model pembelajaran :
1. Berdasarkan pada teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berpikir induktif untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)dikelas. Misalnya model syntic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.
4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan :(1) urutan langkah-langkah pembelajaran, (2) adanya prinsip-prinsip reaksi, (3) system sosial, dan (4) sistem pendukung.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
6. Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Model-model Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran dapat dikatakan interaktif jika para siswa terlibat secara aktif dan positif baik mental maupun fisik dalam keseluruhan proses kegiatan pembelajaran. Suparman (1997) mengemukakan karakteristik pembelajaran interaktif yaitu :
1. Terdapat variasi kegiatan baik klasikal, kelompok maupun perorangan.
2. Keterlibatan mental (pikiran dan perasaan) siswa yang tinggi.
3. Guru berperan sebagai fasilitator belajar, nara sumber (resource person), manajer kelas yang demokratis.
4. Menerapkan pola komunikasi banyak arah.
5. Suasana kelas yang fleksibel, demokratis dan menantang dab tetap terkendali oleh tujuan yang telah ditetapkan.
6. Potensi dapat menghasilkan dampak pembelajaran (inntructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect).
7. Dapat digunakan didalam dan atau diluar kelas/ruangan.
Selanjutnya Suparman (1997) membagi model-model pembelajaran efektif kedalam 3 bagian yaitu :
1. Model Berbagi Informasi, tujuannya menitikberatkan pada proses informasi dan diskusi melalui interaksi argumentative yang sarat penalaran. Yang termasuk kedalam model ini diantaranya :
a. Model Orientasi
b. Model Sidang Utama
c. Model Seminar
d. Model Konferensi Kerja
e. Model Simposium
f. Model Forum
g. Model Panel
2. Model Belajar Melalui Pengalaman, tujuannya menitikberatkan pada proses pelibatan dalam situasi yang member implikasi perubahan perilaku yang sarat nilai dan sikap sosial. Yang termasuk ke dalam model belajar melalui pengalaman, diantaranya :
a. Model Similasi
b. Model Bermain Peran
c. Model Sajian Situasi
d. Model Kelompok Aplikasi
e. Model Sajian Konflik
f. Model Sindikat
g. Model Kelompok T
3. Model Pemecahan Masalah, tujuannya menitikberatkan pada proses pengkajian dan pemecahan masalah melalui interaksi dialogis dalam situasi yang sarat panalaran induktif. Yang termasuk kedalam model pemecahan masalah, diantaranya :
a. Model Curah Pendapat
b. Model Riuh Bicara
c. Model Diskusi Bebas
d. Model Kelompok Okupasi
e. Model Kelompok Silang
f. Model Tutorial
g. Model Studi Kasus
h. Model Lokakarya
Untuk memperoleh pemahaman tentang model-model pembelajaran diatas berikut diuraikan secra singkat perihal hakekat dan tujuan masing-masing model pembelajaran.
a. Model Kelompok Orientasi
Model kelompok orientasi adalah suatu model pembelajaran melalui pengenalan programdan lingkungan belajar. Adapun yang dimaksud dengan program meliputi tujuan dan strategi pencapaiannya, sedangkan lingkungan belajar meliputi sarana belajar, nara sumber, sarana pendukung, dan termasuk tata tertib yang harus ditaati.
Model pembelajaran ini bertujuan untuk menjelaskan akan dicapai program dan strategi pembelajaran yang dibutuhkan. Keunggulan model ini antara lain mempersiapkan mental siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dab dapat menciptakan interaksi sosial dikalangan peserta didik, karena model ini dilakukan secara kelompok.
b. Model Sidang Umum
Model sidang umum merupakan model pembelajaran yang menunjukkan suatu bentuk procedural pengorganisasian interaksi belajar mengajar yang melibatkan pengajar dan peserta didik.
Model ini berpangkal pada :
Prinsip belajar kognitif, dimana proses belajar dicapai melalui proses asimilasi yakni menghubungkan pikiran denga informasi dari luar (objek), proses akomodasi yakni mengolah informasi dalam pikiran, member respons, dan mengulangi secara berdaur.
Prinsipkomunikasi interpersonal, dimana siswa dilatih untuk memiliki pengalaman dalam menyampaikan dan menerima informasi agar saling mengerti dan memahami informasi tersebut.
Prinsip pendidikan nilai (value education), dimana siswa dilatih untuk memperoleh pengalaman dalam menghayati nilai-nilai demokratis dan saling menghargai pendapat siswa.
c. Model Seminar
Model seminar merupakan model pembelajaran dimana terdapat sekelompok orang (siswa, guru, pakar) memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam dan saliang belajar berbagi pengalaman. Tujuannya agar siswa mampu berperan sebagai ahli dalam suatu bidang ilmu dan mampu berbagi pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya dengan sesame siswa lainnya.
d. Model Konfarensi Kerja
Model konferensi kerja merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pertemuan besar dalam rangka merencanakan kegiatan, mendapatkan fakta, dan memecahkan masalah-masalah organisasi.Prinsip yang mendasari model ini adalah belajar langsung menghayati pertemuan agar siswa berpartisipasi aktif, pembentukan sikap saling menghormati,kerja sama dan tanggung jawab.
e. Model Simposium
Model symposium merupakan model pembelajaran yang memerankan siswa sebagi pakar dalam berbagai bidang untuk berlatih memecahkan suatu topic yang problematic. Melalui model ini dapat mengasah kemampuan berpikir siwa, menumbuhkan sikap terbuka dan tanggap terhadap sumber informasidan cara pandang orang lain.
f. Model Forum
Model pembelajaran ini mendasarkan diri pada prinsip berpikir kritis dan kreatif yang dikembangkan melalui proses diskusi yang demokratis dan toleran. Tujuan model ini adalah agar siswa dapat memberikan tanggapan atau pendapat yang beragam mengenai suatu permasalahan.
g. Model Diskusi Panel
Model diskusi panel merupakan model pembelajaran yang digunakan dalam mengorganisasikan interaksi belajar mengajardalam konteks pembahasan masalah controversial dilingkungannya. Model ini dapat dilakukan dalam bentuk nyata atau dalam bentuk simulatif, tergantung pada hakekat masalah yang dibahas dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini merupakan untuk melatih siswa sebagai warga Negara untuk berpikir kritis dan sikap toleran terhadap masalah yang controversial baik dilingkungan sekolah maupun di masyarakat.
h. Model Simulasi
Model simulasi merupakan model pembelajaran yang menekankan peniruan pekerjaan yang menuntut kemampuan tertentu dari siswa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dalam kegaiatan pembelajaran. Model ini bertujuan untuk member kesempatan untuk berlatih bagi siswa untuk menguasai keterampilan tertentu melalui situasi buatan sehingga siswa terbebas dari resiko pekerjaan berbahaya. Keterampilan yang dilatih pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan mengambil keputusan dalam situasi kehidupan nyata.
i. Model Bermain Peran
Model pembelajaran ini sangat mirip dengan model pembelajaran simulasi. Model bermain peran intinya adalah simulasi atau tiruan dari perilaku yang diperankan. Model ini bertujuan untuk member kesempatan kepada siswa untuk berlatih menumbuhkan kesadaran dan kepekaan sosial serta sikap positif, juga menemukan alternative pemecahan masalah.
j. Model Sajian Situasi
Model sajian situasi merupakan model pembelajaran yang menggunakan simulasi sebagai pemicu belajar. Model sajian situasi bertujuan agar siswa melaksanakan kajian atau diskusi melalui analisis perilaku seseorang atau kelompok dalam suatu situasi yang disimulasikan, sehingga siswa dapat berpikir induktif dan deduktif secara interaktif, dan dapat memahami konsep secara lebih mudah dan bertahan lama karena terkait dengan dunia realitas dalam kehidupannya.
k. Model Kelompok Aplikasi
Model pembelajaran kelompok aplikasi merupakan salah satu model pembelajaran keterampilan melalui penerapan dalan situasi nyata. Model pembelajaran ini berdasar apada prinsip bahwa “belajar dapat bermakna apabila peserta didik dapat mengalaminya secra langsung dalam situasi nyata”. Dalam penerapan model ini melibatkan siswa pada kejadian yang dibenarkannya, seperti polisi kecil, dokter kecil dan sebagainya. Model ini bertujuan agar siswa dapat menerapkan informasi atau keterampilan dalam situasi nyata, sehingga dapat menimbulkan kesan mendalam pada diri siswa.
l. Model Kelompok Sindikat
Model pembelajaran kelompok sindikat merupakan model pembelajaran dimana siswa diminta untuk mencari suatu informasi yang belum jelas sumber dan tempatnya. Setelah informasi ditemukan kemudian didiskusikan, diteliti kebenarannya, lalu diinformasikan. Model ini bertujuan untuk melatih keterampilan siswa agar dapat menggali/mencari informasi, mendiskusikannya dengan sesame siswa, meneliti kebenarannya, serta menyejikan informasi dalam laporan ilmiah. Melalui model ini dapat mengembangkan sikap bertanggung jawab atas proses belajaranya sendiri.
m. Model Kelompok “T”
Dalam model ini sekelompok orang ditempatkan dalam suatu situasi tertentu, sedemikian rapa, sehingga setiap orang dalam kelompok itu merasakan adanya suatu kesatuan yang utuh dengan anggota lain dalam kelompoknya. Model pembeljaran ini sangat dipengaruhi oleh teori belajar humanistic yang sangat member perhatian pada pengembangan potensi manusia untuk menjadi manusia yang utuh atau memanusiakan manusia.
n. Model Curah Pendapat
Model pembelajaran curah pendapat merupakan model pembelajaran untuk mencari adan menemukan pemecahan masalah (problem solving). Model ini bertujuan untuk melatih siswa mengekspresikan gagasan-gagasan baru menurut daya imajinasinya, dan untuk melatih daya kreativitas berpikir siswa. Prinsip belajar yang digunakan sebagai landasan dalam penerapan model curah pendapat ini bahwa identifikasi gagasan secara kolektif akan lebih produktif dibandingkan dengan bila dilakukan secara individual.
o. Model Riuh Bicara
Model pembelajaran riuh bicara adalah model pembelajaran dimana siswa secara berkelompok membahas satu isu atau masalah dalam waktu ayang singkat. Dalam satu terdapat beberapa kelompok yang dalam waktu yang sama membahas masalah yang sama pula sehingga menimbulkan gaung diskusi yang diibaratkan sama dengan gaung lebah. Karenanya model ini dikenal dengan buzz group atau riuh bicara. (Wardani, 1997). Tujuan model ini adalah siswa dapat memantapkan pemahaman terhadap topic yang sedang dibahas karena merekadiberi kesempatan untuk membahasdalam kelompok kecil. Selian itu siswa dapat meningkatkan kemampuan menerapkan konsep dan pengetahuan baru, mensintesakan ide-ide bara bahkan menilai atau mengevaluasi. Secara emosional-sosial melalui model ini siswa belajar dalam kondisi yang santai, bebas dari tekanan, percaya diri serta memandang penting masalah yang dibahas.
p. Model Kelompok Diskusi Bebas
Model pembelajaran kelompok diskusi bebas merupakan model pembelajaran dimana siswa dineri kesempatan untuk menentukan topic dan arah diskusi. Model ini sangat bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan berpikir divergent yakni kemampuan berpikir yang tidak hanya terpaku pada satu kemungkinan melainkan memikirkan berbagai kemungkinan-kemungkinan dalam memecahkan suatu masalah yang dibahas dalam pembelajaran.
q. Model Okupasi
Model pembelajaran okupasi merupakan medel pembelajaran yang mengguanakan proses berbagi pengalaman dalam bidang pekerjaan yang sama. Tujuan model pembelajaran ini adalah melatih keterampilan memecahkan masalah melalui proses berbagi pengalaman dalm bidang pekjerjaan yang sama (Situmorang, 1997). Selain itu model ini dapat membantu siswa untuk memperkaya pengalaman-pengalaman dengan menyerap pengalaman orang lain.
r. Model Diskusi Kelompok Silang
Model pembelajaran inin adalah diskusi secara umum, dimana terdapt beberapa orang membicarakan suatu masalah untuk dipecahkan bersama. Pada umumnya, kelemahan diskusi adalah ada anggota yang aktif dan ada pula anggota yang cenderung diam/pasif atau tidak turut srta mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan diskusi tersebut. Oleh karena melalui model pembelajaran ini setiap anggota bergantian secra terus menerus untuk berperan serta dalam kegiatan diskusi (irawan, 1997). Dengan begitu, akan dihasilkan berbagai alternative pemecahan masalash yang lebih banyak ketimbang hanya dihasilkan oleh beberapa orang saja.
s. Model Tutorial
Model pembelajaran tutorial merupakan model pembelajaran yang menitikberatkan pada pemberian bimbingan dan bantuan belajar oleh guru ataupun sesama siswa. Bimbingan dan bantuan yang diberikan agar siswa dapat saling member stimulus dan saling memacu intensitas belajar. Dengan demikian akan terwujud suasana kelas yang lebih dinamis dan demokratis.
t. Model Studi Kasus
Model tudi kasus merupakan model pembelajaran dimana guru memberikan deskripsi suatu situasi yang mengharuskan pelaku-pelaku dalam situasi tersebut mengambil keputusan tertentu untuk memecahkan suatu masalah.(Suciati, 1997). Model ini disajikan dalam bentuk cerita dengan komponen-komponen utama yaitu actor, kejadian/situasi, permasalahan dan informasi yang melatarbelakangi permasalahan tersebut. Model pembelajaran ini bertujuan untuk membelajarkan siswa melalui pengalaman dengan menggunakan contoh kasus/kejadian /situasi.
u. Model lokakarya
Model pembelajaran lokakarya merupakan wahana yang produktif untuk melatih keterampilan-keterampilan siswa antara lain penalaran dan penerapan, keterampilan sosial, dan psikomotorik. (Irawan, 1997). Atas dasar itu model lokakarya merupakan forum siswa atau peserta didik untuk belajar mengaplikasikan atau menerapkan segala sesuatu yang telah dipelajari secara teoritis sehingga menghasilkan sesuatu ayang nyata. Model ini bermanfaat bagi siswa dan guru yakni (1) memacu siswa dann guru untuk berpikir praktis dan realistic, (2) member kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama sesame siswa untuk dapat menghasilkan suatu karya bersama.
v. Model Pembelajaran Kontekstual (CTL)
Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran kontekstual berupaya memfasilitasi kegiatann belajar siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkrit atau yang terkait dengan kehidupan nyata melalui pelibatan aktivitas belajar mencoba melakukan dan mengalami sendiri (learning by doing). Model pembelajaran kontekstual memiliki 7 (tujuh) prinsip pembelajaran, yaitu :
1) Kontruktivisme, merupakan filosofis yang melandasi pembelajaran kontekstual, dimana pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Dalam aliran ini, pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep atau kaidahyang siap untuk diambil dan diingat. Dalam hal ini manusia harus membangun pengetahuan itu dan member makna melalui pengalaman yang nyata.
2) Menemukan (inquiry), pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil dari menemukan sendiri. Oleh karena itu melalui model CTL ini siswa diberikan kesempatan untuk belajar menemukan sendiri maupun berkelompok melalui pengalaman belajar masing-masing.
3) Bertanya, melalui penerapan bertanya maka pembelajaran akan lebih hidup serta dapat mendorong proses dan hasil belajar yang lebih luas dan mendalam. Manfaat bertanya yakni: (1) dapat menggali informasi, (2) mengecek pemahaman siswa, (3) membangkitkan responn siswa, (4) mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa, (5) mengetahui hal-hal yang diketahui siswa, (6) memfokuskan perhatian siswa, (7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, (8) menyegarkan kembali pengetahuan yang telah dimiliki siswa. (Susilana, 2006).
4) Pemodelan (modelling), pembuatan model sebagai prinsip dari pembelajaran kontekstual merupakan alternative untuk mengembangkan pembelajaran agar guru dapat memenuhi harapan siswa secara menyeluruh, dan membantu mengatasi keterbatasan ynag dimiliki oleh guru sekaitan dengan tuntutan penyesuaian perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ragam harapan siswa terhadap kemampuan guru.
5) Refleksi (reflection), prinsip refleksi ini diperlukan agar pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna (meaningfull) bagi siswa. Kegiatan refleksi sangat penting agar siswa dapat menghayati apa yang telah diperolehnya dalam pembelajaran, bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehingga dengan demikian dapat mengembangkan jati dirinya (learning to be).
6) Masyarakat belajar (Learning community). Inti dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa lainnya. Dengan bekerjasama tersebut siswa akan saling berbagi pengalaman dan hal ini memberikan dampak pembelajaran yang positif bagi siswa.
7) Penilaian sebenarnya (Autentic Assesment), penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai informasi dan data yang dapat memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar siswa. Dalam pembelajaran kontekstual, penilaian tidak hanya dilakukan di akhir program pembalajaran melainkan secara integral dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian guru akan mengetahui secara nyata bagaimana tingkat kemampuan dan kemajuan siswa yang sebenarnya.
BAB III
KESIMPULAN
Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan guru atau dosen dalam menciptakan suasana atau situasi siswa belajar. Tujuan utama pembelajaran adalah agar siswa belajar. (Sukmadinata, 2007) mengatakan bahwa belajar merupakan proses mental yang dinyatakan dalam berbagai perilaku, baik perilaku fisik-motorik maupun psikis.
Kualitas belajar mengajar yang baik akan mendorong tercapainya hasil belajara yang memadai dan memakna bagi siswa. Dalam kontyeks inilah perlu diketahui dan dipahami oleh guru adanya sejumlah prinsip pembelajaran yaitu perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, dan perbedaan individu.
Agar pembelajaran dilaksanakan berhasil dengan baik, maka penting bagi guru untuk memperhatikan secara sermat beberapa prinsip dalam penentuan/ pemilihan pendekatan pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Dengan demikian model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Minggu, 28 November 2010

ANAK AUTIS

PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Masalah anak autis mulai merebah di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir ini, walaupun sebetulnya permasalahan tersebut sudah ada sebelumnya. Peningkatan masalah autis yang sangat pesat terjadi di seluruh dunia termasuk di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Bila tahun 1990-an jumlah anak autis adalah 15 sampai 20 per 10.000 anak (Baron Cohen, 1993), maka diperkirakan sekarang ada 1 per 150 anak di Amerika Serikat.
Melalui penyebaran informasi, peningkatan pendidikan dan pengetahuan para tenaga ahli dan tenaga pendidik, diharapkan penanganan anak autis lebih terarah dan terpadu. Pada kenyataannya waktu adalah berharga, karena makin dini anak ditangani makin besar kemungkinan perubahan perilaku kearah normal. Anak autis perlu mendapatkan terapi terpadu, yang dipersiapkan secara baik dan terevaluasi agar kelak anak autis tidak terisolasi dari manusia lain dan tidak masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif.
Oleh karena itu, untuk mengetahui seperti apakah anak autis itu, maka penulis merasa perlu membuat makalah mengenai anak autis dan penanganannya.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
Apa pengertian autis
Apa saja gejala-gejala autis.
Apa factor penyebab autis
Bagaimana cara menangani anak autis

Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperoleh :
Pengertian autis
Gejala-gejala autis
Factor penyebab autis
Cara penanganan anak autis

Sistematika laporan
Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah :
BAB I : meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan
BAB II : Kajian Teoretik Pembahasan meliputi pengertian autis, gejala autis, factor penyebab autis dan cara penanganan anak autis.
BAB III : Kesimpulan
BAB IV : Daftar Pustaka


KAJIAN TEORETIK
Pengertian Autis
Menurut Baron dan Cohen (1993) autisme adalah suatu kondisi mengenai seorang anak sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan social atau komunikasi normal. Hal ini mengakibatkan anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif.
Selain itu autisme dapat diartikan sebagai gangguan perkembangan yang luas dan berat yang gejalanya mulai tampak pada anak sebelum ia mencapai usia 3 tahun. Gangguan perkembangan ini mencakup bidang komunikasi, interaksi dan perilaku.
Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
interaksi sosial,
komunikasi (bahasa dan bicara),
perilaku-emosi,
pola bermain,
gangguan sensorik dan motorik
perkembangan terlambat atau tidak normal.
Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.
Gejala-gejala Autis
Gejala autis infantile timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian anak gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir. Seorang ibu yang sangat cermat memantau perkembangan anaknya sudah melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia satu tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya atau sangat kurangnya kontak mata. Bayi tersebut secara aktif menghindar kontak mata, dengan ibunya sekalipun.
Ia pun tidak memberikan respon bila dipanggil namanya atau diajak bergurau oleh ibunya. Namun ia bias sangat senang dan tertawa terkekeh-kekeh bila melihat mainan yang berputar yang digantung diatas tempat tidurnya.
Tidak memiliki rasa tertarik kepada anak-anak lain. Tidak pernah menggunakan telunjuk untuk menunjuk rasa tertariknya pada sesuatu. Tidak pernah menatap mata lebih dari 1-2 detik. Dia tak pernah meniru Anda yang sedang membuat raut wajah tertentu. Tidak memberikan reaksi bila namanya dipanggil.
Bila anda menunjuk pada sebuah mainan disisi lain ruangan, dia tidak pernah melihat pada mainan tersebut. Tidak pernah bermain sandiwara boneka, entah itu pura-pura menyuapi boneka atau bicara ditelepon.
Factor penyebab Autis
Salah satu penelitian terbaru mengenai autisme menemukan para penderita autis memiliki gen umum dengan variasi yang berbeda. Temuan gen tersebut nantinya bisa memudahkan diagnosis dan mengembangkan terapi serta pencegahan terjadinya autisme pada anak.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Nature ini membandingkan gen dari ribuan penderita autisme dengan ribuan orang normal. Hasil dari penelitian menunjukkan, sebagian besar penderita autisme memiliki variasi genetik dari DNA mereka yang berpengaruh pada hubungan antarsel otak.
Para peneliti juga mengungkapkan adanya hubungan antarautisme dengan ‘kesalahan kecil’ pada segmen DNA yang terdapat sel komunikasi di dalamnya.
Temuan ini bisa membuka kesempatan untuk mencari tahu bagaimana mengatasi masalah pada fungsi dan perkembangan sel otak yang dialami penderita autis, kata Hakon Hakonarson, kepala Center for Applied Genomics at Children's Hospital di Philadelphia, Amerika Serikat.
Meskipun temuan tentang hubungan penyebab autis dengan DNA bukan untuk pertama kalinya, sampai saat ini belum ditemukan cara mencegahnya.
Pada penelitian sebelumnya menemukan 65% penderita autis memiliki variasi gen yaitu cadherin 10 dan cadherin 9. Gen tersebut mengontrol molekul adhesi yang ada di otak dan peneliti memperkirakan hal itulah yang menyebabkan autisme.
Lalu, studi lainnya menemukan hubungan antara autisme dengan materi gen yang mengandung ubiquitin. Ubiquitin adalah protein yang terikat dengan molekul adhesi dan berhubungan juga dengan sel otak.
Selain itu, Autis merupakan gejala yang timbul karena adanya gangguan atau kelainan saraf pada otak seseorang. Diduga autis terjadi karena jembatan yang menghubungkan antara otak kanan dan otak kiri bermasalah atau terhambat.
Penanganan Anak Autis
Penanganan anak autis masih banyak yang salah kaprah. Metode yang dipakai sering disamakan untuk tiap anak. Padahal, seharusnya tidak demikian. Masing-masing anak membutuhkan penanganan yang berbeda, menurut anggota Centre for Biomedical Research (Cebior) FK Undip dokter Tri Indah Winarni, masing-masing anak autis memiliki karakter berbeda. Dengan begitu, metode yang berhasil diterapkan pada anak yang satu bisa jadi tak akan berhasil ketika diterapkan pada yang lain. Sifat dari penanganan yang diberikan benar-benar harus individual oleh karena spektrumnya yang sangat luas, Yang tak kalah memprihatinkan, penanganan anak autis disamakan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD merupakan gangguan pemusatan perhatian yang mempunyai prognosis yang lauh lebih baik. Penandanya antara lain inatensi, impulsivitas, hiperaktivitas, dan gangguan pola perilaku terstruktur pada dua macam situasi berbeda. Gangguan ini berlaku kronis selama masa perkembangan. Autis merupakan gangguan yang bisa di terapi tetapi tidak bisa sembuh sempurna, sedangkan ADHD biasa.
selain bersifat individual, penanganan anak autis harus mengedepankan kepeduliaan. Ini terutama berlaku pada orang tua. Mereka harus turut memberikan penanganan. Jangan sepenuhnya diserahkan para terapis atau sekolah saja, Orang tua juga harus konsisten dalam memberikan larangan, terutama yang terkait dengan asupan makanan.
Perlu diketahui, tidak bisa menghasilkan enzim tertentu yang membuat penyerapan makanan menjadi tak sempurna. Beberapa bahan yang diserap justru akan menjadi opium yang akan meracuni otak. Akibatnya, akan memicu emosional mereka. Bahan makanan itu misalnya susu dan tepung terigu. Dalam hal inilah orang tua sering tidak konsisten. Mereka acap tak tahan dengan rengekan anak. Akhirnya, apa yang diminta dituruti. Akibatnya, emosi anak tak terkendali dan mengalami obesitas.
Beberapa jenis terapi yang dapat diberikan dalam penanganan anak autis adalah :
Terapi perilaku
Berbagai jenis terapi perilaku telah dikembnagkan untuk mendidik anak-anak dengan berkebutuhan khusus, termasuk penyandang autis. Mengurangi perilaku yang tidak lazim dan menggantinya dengan perilaku yang bisa diterima dalam masyarakat. Terapi perilaku sangat penting untuk membantu para anak-anak ini untuk lebih bisa menyesuaikan diri dalam masyarakat. Bukan saja gurunya yang harus menerapkan terapi perilaku ini, namun setiap anggotakeluarga
rumah harus bersikap sama dan konsisten.
Terapi okupasi
Sebagian penyandang kelainan perilaku terutama autis, juga mempunyai perkembangan motorik yang kurang baik. Gerak-geriknya kasar dan kurang luwes dibanding anak-anak seumurnya. Pada anak-anak ini perlu diberi bantuan dan terapi okupasi untuk membantu menguatkan, memperbaiki koordinasi dan keterampilan ototnya.
Terapi wicara
Bagi anak dengan speech delay, maka terapi wicara merupakan pilihan utama. Untuk memperoleh hasil yang optimal, materi speech therapy sebaiknya dilaksanakan dengan metode ABA.
Terapi Biodemik (obat, vitamin, mineral, food supplement)
Obat-obatan juga dipakai terutama untuk penyandang autis. Tetapi ini sifatnya sangat individual dan perlu berhati-hati. Dosis dan jenisnya sebaiknya diserahkan kepada Dokter
Integrasi Sensoris
Anak-anak yang mengalami gangguan dalam pengindraaannya akan menarik manfaat dari terapi jenis ini, namun terapi ini tidak diperluka pada anak yang tidak atau sangat minim mengalami gangguan sensorinya. Prognosis penyandang autis sangat tergantung dari berat ringannya gejala, kecerdasan anak, namun pada saat mulai diterapi kemapuan bicara dan terutama intensitas terapi. Keterlibatan orang tua sangat membantu bagi kemajuan anak.


KESIMPULAN

Autis adalah suatu kondisi mengenai seorang anak sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan social atau komunikasi normal. Hal ini mengakibatkan anak tersebut terisolasi.
Gejala autis adalah : Tidak memiliki rasa tertarik kepada anak-anak lain. Tidak pernah menggunakan telunjuk untuk menunjuk rasa tertariknya pada sesuatu. Tidak pernah menatap mata lebih dari 1-2 detik. Dia tak pernah meniru Anda yang sedang membuat raut wajah tertentu. Tidak memberikan reaksi bila namanya dipanggil.
Bila anda menunjuk pada sebuah mainan disisi lain ruangan, dia tidak pernah melihat pada mainan tersebut. Tidak pernah bermain sandiwara boneka, entah itu pura-pura menyuapi boneka atau bicara ditelepon.
Autis merupakan gejala yang timbul karena adanya gangguan atau kelainan saraf pada otak seseorang. Diduga autis terjadi karena jembatan yang menghubungkan antara otak kanan dan otak kiri bermasalah atau terhambat.
Beberapa jenis terapi bagi penyandang autis antara lain, terapi perilaku, terapi okupasi, terapi wicara, terapi biodemik, dan terapi Integrasi sensoris.